(Unila): Dharma Wanita Persatuan (DWP) menggelar peringatan HUT ke-26 yang dirangkai dengan kegiatan pelatihan pemberdayaan perempuan di era digital, di Aula A Fakultas Teknik Universitas Lampung (Unila), Selasa, 9 Desember 2025.
Kegiatan ini mengangkat tema pemberdayaan perempuan di era digital yang berfokus pada penguatan peran Dharma Wanita Persatuan dalam mewujudkan ketahanan keluarga, sejalan dengan tujuan pengembangan kapasitas perempuan di lingkungan organisasi.
Acara dihadiri jajaran pengurus DWP, pimpinan universitas, serta tamu undangan dari berbagai organisasi perempuan seperti Muslimat NU, Aisyiyah Lampung, Perempuan DAMAR, Perkumpulan Mighul Lampung, Dharma Wanita Persatuan Pemerintah Provinsi Lampung, serta perwakilan dari UIN Raden Intan, Institut Teknologi Sumatera, dan Politeknik Negeri Lampung.
Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., dalam sambutannya menyampaikan, DWP sebagai organisasi para istri Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki kedudukan strategis dalam keluarga maupun masyarakat.
“Peran Ibu-ibu sekalian sangatlah vital, baik sebagai kekuatan penting dalam kehidupan suami, pendidik utama bagi anak-anak, maupun sebagai agen transformasi sosial di lingkungan masyarakat,” ungkapnya.
Peringatan HUT DWP ke-26 juga dirangkai dengan agenda pelatihan yang dirancang untuk memperluas wawasan dan meningkatkan keterampilan anggota DWP dalam memanfaatkan perkembangan teknologi serta menghadapi perubahan sosial di era digital.
Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri. Pemateri pertama, Daffa Alsa Pradika, M.I.Kom., menyampaikan materi seputar personal branding. Ia menekankan pentingnya konsistensi dalam membangun citra diri di media sosial.
“Ibu-ibu, untuk membangun personal branding kita harus cari keunikan kita. Jadi cari tahu kita spesialis di bidang apa, kalau sudah tahu konsisten buat konten seputar keahlian kita,” ujarnya.
Pemateri kedua, Afrintia, S.H., M.H., Direktur Eksekutif Perkumpulan Perempuan DAMAR, membawakan materi mengenai etika dan empati dalam produksi konten digital.
Ia menyoroti pentingnya menciptakan ruang digital yang aman, santun, dan inklusif, khususnya bagi perempuan, serta mengingatkan bahwa setiap pengguna memiliki tanggung jawab untuk menjaga kualitas interaksi di dunia maya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kebersamaan dan meningkatkan kapasitas seluruh anggota DWP sehingga tetap berdaya, produktif, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. [Magang_Yuki Haniyah]












